Masihkah kalian ingat peristiwa pada gambar disamping?? Jika ia, tentu kalian bisa tentukan sendiri apakah itu gol atau tidak? Itu merupakan salah satu peristiwa yang membuat para fans timnas inggris kecewa berat. Bagaimana tidak, bola yang sudah terlihat melewati garis gawang tersebut namun tidak dianggap gol alias tidak disahkan oleh wasit. Hal hasil pertandingnan pun dimenangkan oleh timnas Jerman dengan skor 4-1. Namun, bukan kontroversi seputar wasit yang memimpin pertandingan atau soal kemengan yang berhasil diraih oleh der panser (julukan timnas jerman) yang kali ini akan kita bicarakan tapi akibat yang timbul dari peristiwa tersebut yang menarik untuk dikupas lebih dalam..he
Pernahkah kalian mendengar istilah goal-line technology? Istilah tersebut mulai populer setelah perhelatan piala dunia 2010 Afrika Selatan. lho kok bisa gitu?
Teknologi garis gawang (goal-line technology) disingkat GLT merupakan salah satu cara yang digunakan untuk menentukan bilamana bola telah sepenuhnya melewati garis gawang dengan bantuan berbagai perangkat elektronik dan pada saat yang sama membantu wasit dalam menyatakan sebuah gol telah terjadi atau tidak.
GLT tidak ditujukan untuk menggantikan peran wasit dan para hakim garis, namun lebih membantu mereka dalam membuat keputusan di lapangan pertandingan. GLT harus memberikan sebuah indikasi yang jelas mengenai apakah bola telah sepenuhnya melewati garis gawang dan informasi ini nantinya berperan untuk membantu wasit dalam membuat keputusan akhir
How it work?
Sebenarnya prinsip yang digunakan cukup sederhana, yaitu dengan menggunakan 14 kamera berkecepatan tinggi yang ditempatkan di lapangan. Ke-14 kamera itu lalu dibagi menjadi dua, yaitu tujuh kamera mengarah ke tiap-tiap gawang.
Posisi bola di sekitar gawang itu secara otomatis ditangkap secara tiga dimensi dan indikasi mengenai telah terjadi gol langsung dikonfirmasikan kepada wasit hanya dalam waktu 1 detik melalui jam tangan khusus untuk wasit yang berfungsi sebagai transmisi. Wasit bisa langsung membaca apakah terjadi gol atau tidak.
Sistem dengan menggunakan sejumlah kamera berkecepatan tinggi itu mengalahkan usulan teknologi garis gawang lainnya. Salah satunya adalah sistem GLT yang memasukkan sensor cip magnetik ke dalam bola yang digunakan.
Sistem itu juga dilengkapi dengan kabel beraliran listrik kecil yang ditanam di sepanjang garis gawang untuk ”berkomunikasi” dengan sensor yang ada di dalam bola tersebut. Namun, sistem ini dianggap malah bisa mengganggu pemain sehingga sistem kamera itulah yang dipakai
FIFA bersama pihak yang terkait telah melakukan uji coba penerapan teknologi ini pada Piala Konfederasi 2013 dengan hasil memuaskan. Piala dunia 2014 Brasil juga mendapat kesempatan untuk menggunakan teknologi GLT ini. Hasilnya pun menurut FIFA memuaskan. Teknologi GLT ini juga sudah mulai diterapkan di kompetisi top eropa, salah satunya yang paling getol adalah liga inggris (EPL).
HOW GLT WORK VIDEO: